Mar 7, 2017

Kisah Para Penduduk Kepulauan Solomon

Mar 7, 2017 - by Gibaychan 0

Disclaimer:
Tulisan ini pernah saya post di Kaskus dengan ID greatest.cure
___


Semalem abis nonton film india "Tare zameen Par" (Like Stars on Earth) di TV. Pak guru Nikumbh (Aamir Khan) memberikan cerita inspiratif tentang para penduduk di Kepulauan Solomon. Dan ini adalah artikel yang saya kumpulkan dari beberapa sumber.


KEPULAUAN SOLOMON bukanlah negara yang tidak berpeta di muka bumi ini. Kepulauan Solomon terletak di timur Papua New Guinea. Kepulauan Solomon telah didiami oleh orang Melanesia sejak sekitar 30,000 tahun dahulu dan menjadi sebuah negeri naungan United Kingdom sejak 1890-an. Kepulauan Solomon diberi hak kedaulatannya sendiri pada tahun 1976. Negara ini masih menjadi anggota Persemakmuran Kerajaan.





Cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuannya supaya pohon itu mati.


Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

***

Nah, sekarang, yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang di sekeliling anda atau siapapun?
Ayo cepat !
Dasar lelet !
Bego banget sih ! Begitu aja nggak bisa dikerjakan ?
Jangan main-main disini !
Berisik !
Dan lain sebagainya…
Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati ?

Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri !
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa !
Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget sih !?
Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :
Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa ! Kapan kamu jadi pinter ?!
Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal :
Eh tahu nggak ?! Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku nggak bakal nyesel !
Ada banyak yang bisa gantiin kamu !
Sial ! Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?

Ingatlah, setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan anda.

Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, benar?
Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter. Mudah menjelaskannya.

Pada realitanya, meskipun secara fisik dekat tapi sebenarnya hati begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.


Jadi mulai sekarang Jika tetap ingin roh pada orang yang anda sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Dengan berteriak kepada orang lain ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan dijauhi atau Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

___



Quotes dari Pak Guru Nikumbh:


Di Pulau Solomon, ketika suku perlu membersihkan hutan untuk membuat ladang, mereka tidak menebang pohon. Mereka hanya berkumpul, mengelilingi pohon itu dan berteriak, memaki, menyumpahi dan mengutuk pohon itu. Perlahan tapi pasti, setelah beberapa hari, pohon-pohon mulai layu. Mati sendiri.

Hidup bukanlah benar - benar tentang mendapatkan tingkat yang tinggi dan bersaing dengan yang lainnya. Jangan mencoba untuk meregangkan semua jari, mereka bisa patah! Kadang dalam hidup, adalah baik untuk menjadi lambat dan bodoh.
___


Semoga artikel ini bermanfaat untuk mina-san yang membaca blog Gibaychan.
Terima kasih.. (^-^)/




Tags:
Terima Kasih

Terima kasih sudah mampir ke Blog F+G saya (^o^)/ Semoga bermanfaat - Gibaychan

0 komentar:

Text Widget

© 2013 F+G. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9