Mar 17, 2017

We Are One: Manusia dalam Perspektif yang Lebih Besar

Mar 17, 2017 - by Gibaychan 0




Saat ini masih banyak orang yang saling berdebat tentang agama siapa yang paling benar sehingga antar pemeluk agama yang berbeda saling menghujat satu sama lain. Mereka saling mengklaim bahwa “Tuhan” merekalah Tuhan yang paling benar, Tuhan Yang Paling Maha Esa. Agama A mengklaim bahwa Tuhan mereka paling benar dan Tuhan agama lain salah, begitu juga dengan agama B, C dan lain-lain juga melakukan klaim yang sama. Jadi sebenarnya, ada berapa Tuhan Yang Maha Esa?


Untuk apa saling menghujat dan merendahkan? Padahal, untuk membuat orang lain bersimpati kepada kita dan mau ikut melakukan apa yang kita lakukan, seharusnya kita memberikan teladan yang baik, contoh yang baik sebagai seorang pemeluk agama. Apakah kita akan mendapatkan simpati jika kita menghujat dan merendahkan? Ditimpuk iya. Agama ada untuk melayani manusia, bukan malah sebaliknya. Manusia gak perlu berjuang membela agama, karena Tuhan sendiri mampu untuk menjaga agamanya. Masih bandel juga? Dengan berselisih dan berperang demi agama, Anda sudah melecehkan Tuhan dan menganggap Tuhan tidak mampu menjaga agamanya. Nah lo..? Jika semua orang di muka Bumi mati karena berperang demi agama, terus agama mau ngapain sendirian di muka Bumi tanpa adanya manusia? Salto kayang?

Keagungan Tuhan tidak akan bertambah atau berkurang jika semua manusia di Bumi menyembah Tuhan atau jika semua manusia di Bumi tidak menyembah Tuhan sama sekali. Karena keagungan Tuhan terlalu jauh untuk bisa dibayangkan oleh manusia, itulah mengapa ada ciptaannya, itulah mengapa Tuhan mewujud dalam semua ciptaanya, agar bisa dikecap dengan indera.  Sebagian dari kita masih berusaha melayani Tuhan dengan melakukan ritual yang masih mengutamakan ke-aku-an, menyembah Tuhan siang dan malam dengan harapan kebahagiaan surga di alam lain. Kenapa tidak mulai menciptakan surga kita sendiri di Bumi dengan hidup rukun, saling menghargai, saling mencintai dan saling bekerja sama untuk tujuan kemanusiaan tanpa memandang perbedaan? Bagaimana mungkin kita bisa melayani Tuhan jika kita tidak bisa melayani sesama makhluk Tuhan di muka Bumi? Tuhan tidak membedakan manusia berdasarkan Suku, Agama,Ras, apalagi  Golongan. Perbedaan ada agar dalam perjalanannya, segala perbedaan itu saling melengkapi seperti susunan sebuah puzzle untuk menjadi lengkap.

Kita, manusia, tinggal di Bumi. Bumi adalah planet yang berada di dalam system tata surya yang berpusat pada sebuah bintang. Di dalam tata surya kita, bintang itu kita sebut sebagai Matahari. Matahari adalah salah satu dari sekian ratus milyar jumlah bintang yang ada di galaksi Bima Sakti. Seandainya ada 2 saja planet di setiap bintang, apakah mungkin semua planet itu kosong tanpa ada kehidupan seperti di Bumi? Padahal di alam semesta ada banyak sekali galaksi. Dari perspektif ini, apakah Anda masih berkepala batu dan menganggap bahwa Tuhan itu hanya milik agama Anda?

Seiring dengan berakhirnya tulisan saya, marilah kita mengakhiri semua pertikaian ini, semua keterpisahan ini, dan bersatu. Bukan sebagai warga suatu RT, gang, suku tertentu, agama tertentu atau pulau tertentu, tapi sebagai bagian dari galaksi, sebagai bagian dari warga galaksi, sebagai bagian dari semesta yang maha luas. Sebagai bagian dari fragmen cahaya Tuhan.

Tags:
Terima Kasih

Terima kasih sudah mampir ke Blog F+G saya (^o^)/ Semoga bermanfaat - Gibaychan

0 komentar:

Text Widget

© 2013 F+G. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9